IKD Cikampek Pertanyakan Penyaluran CSR Pengelola Kawasan Industri Indotaisei

IKD Cikampek Pertanyakan Penyaluran CSR Pengelola Kawasan Industri Indotaisei

KARAWANG - Ikatan kepala desa (IKD) Kecamatan Cikampek pertanyakan Corporate Social Responbility (CSR) yang tidak sampai ke wilayah-wilayah desa yang ada di Cikampek. Ketua IKD Cikampek, Jejen Zaenal Arifin mengatakan terdapat banyak perusahaan industri di Cikampek, akan tetapi dalam penyaluran bantuan CSR sering kali desa-desa yang ada di Cikampek nihil bantuan seperti di kawasan industri Indotaisei. "Kawasan Indotaisei yang ada di Kalihurip banyak pabrik di sana, CSR-nya ga ada. Sedangkan ada 9 desa yang lain di Cikampek, mana tidak ada sama sekali," kata Jejen. Jejen mengatakan, upaya sering ditempuh seperti berkomunikasi dengan tenant perusahaan (perusahaan yang menyewa lahan industri, red) yang ada di kawasan untuk penyaluran CSR. Akan tetapi tenant dalam penyalurannya menyerahkan kepada pihak pengelola kawasan Indotaisei. "Kami tanya ke tenant (penyewa tempat produksi, red) di balikan ke indotaisei, yang kami tanya Indotaisei kasih ke siapa CSR-nya," kata Jejen. Di sisi lain, Jejen menyinggung pengelola Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) yang juga tidak memberikan bantuan CSR kepada warga. "Terdapat kurang lebih 12 perusahaan yang ada di KIKC, CSR-nya mana. Juga gak sampe ke desa," kata Jejen Jejen menyebut terdapat perusahaan di KIKC yang memproduksi bahan kimia berbahaya yang harusnya dapat bertanggung jawab dalam penyaluran CSR ke desa-desa yang ada di Cikampek. "Malah pabrik yang bahaya, seperti bahan kimia tidak ada CSR untuk lingkungan. Gak ada pengertian-nya ke warga desa," pungkasnya. (cr2/ygi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: